Senin, 04 Mei 2020


OTK KEUANGAN XI

Dalam materi sebelumnya kita sudah mempelajari apa itu laporan laba rugi, dan untuk kali ini kita akan mempelajari materi tentang Neraca.

Neraca
                Neraca adalah laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan ini meliputi keadaan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan. Dengan cara menghubungkan pos-pos tertentu dalam neraca, kita dapat menilai keadaan likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
                Oleh karena itu, neraca harus disusun secara sistematis dengan menggunakan klasifikasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
a.       Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi yang diharapkan akan diperoleh perusahaan di masa depan. Berikut macam-macam akun yang disajikan dalam neraca.
1.       Aktiva Lancar
Disajikan sesuai dengan urutan likuiditasnya, artinya pos yang segera dapat dicairkan menjadi uang tuna disajikan di urutan paling atas. Aktiva lancar adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam oprasi perusahaan, dalam jangka pendek.
         Adapun yang dimaksud jangka pendek di sini adalah satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, dipilih mana yang lebih panjang. Berikut yang termasuk yang termasuk aktiva lancar.
a.       Kas. Yaitu saldo uang tunai pada tanggal neraca.
b.      Bank, yaitu saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca.
c.       Surat berharga jangka pendek.
d.      Piutang.
e.      Persediaan, yaitu barang berwujud yang tersdia untuk dijual, diproduksi atau masih dalam proses .
f.        Beban yang dibayar dimuka.
2.       Investasi
Investasi perusahaan pada perusahaan anak atau pada perusahaan afiliasi harus disajikan secara terpisah. Kelompok ini terdiri dari aset berjangka panjang (tidak untuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan. Kelompok investasi jangka panjang, yaitu sebagai berikut.
1.       Penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi, atau surat berharga lainnya.
2.       Dana untuk tujuan-tujuan khusus, seperti dana untuk pelunasan utang jangka panjang.
3.       Tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
3.       Aktiva tetap
Dapat dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud. Pos-pos aktiva tetap disajikan dalam neraca menurut kekekalannya. Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan untuk operasional normal perusahaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal, dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan. Yang tergolong kedalam aktiva tetap adalah tanah umtuk lokasi usaha, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor dan kendaraan.
4.       Aktiva tak berwujud
Yaitu terdiri dari hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, contohnya : hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang atau logo, dan goodwill.
5.       Aktiva lain-lain
Aktiva ini digunakan untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Contoh dari kategori ini adalah mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
b.      Kewajiban adalah utang perusahaan di masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengan dung manfaat ekonomi.
1.       Kewajiban lancar
Kewajiban lancar meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan. Yang tergolong kedalamya yaitu utang usaha, beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang diterima di muka, utang pajak, dan utang bunga. Utang lancar yang segera dibayar disajikan dalam urutan teratas.
a.       Utang dagang
Utang dagang adalah kewajiban kepada pihak lain yang timbul akibat pemelian barang/jasa.
b.      Utang wesel
Adalah kewajiban berupa janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu di masa yang akn datang kepada pihak lain yang timbul akibat pembelian barang atau jasa.
c.       Utang deviden
Adalah kewajiban perusahaan kepada pemegang saham karena mengumumkan pembagian laba berupa kas atau aktiva lain.



Sumber : Modul Otomatisasi Tata Kelola Keuangan.
Penerbit : C.V. Sinar Mandiri